Inspirasi yang mengubah kehidupan

Facebook
RSS

4 Tipe Manusia Menghadapi Tekanan Hidup

-
DWI YOGA WIBAWA

Motivasi
Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh itulah kata-kata dari Jhon Gray. Hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan hidup. Lebih-lebih hidup di zaman moderen yang menyuguhkan beragam resiko. Tekanan-tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pada kesempatan ini saya akan memaparkan empat tipeorang dlam menghadapi bervagai tekanan hidup.

1. Tipe Kayu Rapuh
Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Namun, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada saat kesulitan terjadi. Sedikit kesulitan menjumpai, orang ini langsung mengeluh, merasa tidak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan.

2. Tipe Lempeng Besi
Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam  tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut. Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan purus asa. Untungnya irang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah.

3. Tipe Kapas
Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang macam ini mampu bersikap fleksibel. Cobalah anda menekan sebongkah kapas, ia akan mengikuti tekanan yang terjadi. Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Namun, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

4. Tipe Manusia Bola PingPong
Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantulke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia, Anthony Robbins dalam salah satu biografinya. Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Namun, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance-nya bagus sekali. Hasil ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Bukan mengeluh seperti rekannya sebelmunya di daerah trsebut, malahan ia berusaha membangun network, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua daerah tersebut justru berhasil masuk dalam daerah 3 top sales.

Itu hnya contoh kecil. Hal penting sekarang adalah anda. Ketika anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri anda ? bagaimana reksi anda ? Tidak menjadi persoalan di mana anda saat ini. Namun, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi suatu yang mencemaskan untuk anda. Sekuat itukah mental anda ?.  INGAT Winning is abaout heart, not just legs. It's got to be in the right place, by Lance Armstrong (Pesepeda)

Leave a Reply